Minggu, 25 November 2012


KAWASAN WISATA GUNUNG SALAK ENDAH
 
Kawasan Puncak merupakan kawasan primadona di Jawa Barat bahkan saat ini telah dijadikan salah satu dari “Seven Wonder of West Java”. Namun perkembangan kawasan ini yang sangat pesat dikhawatirkan akan berdampak negatif. Pemerintah Kabupaten Bogor khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata saat ini tengah mengupayakan dan mulai mengembangkan kawasan alternatif sebagai daerah tujuan wisata. Salah satunya adalah Kawasan Gunung Salak Endah (GSE) yang terletak di sebelah barat Kota Bogor, GSE ini terletak di sekitar kaki Gunung Salak. Di sini banyak terdapat obyek alami yang bisa menjadi daya tarik wisata, di antaranya:

WANA WISATA KAWAH RATU
Kawah Ratu berada di kawasan GSE pada ketinggian 1.338 m Dpl, dengan suhu berkisar 10-20 derajat C. Kawah ini memiliki daya tarik yang unik bagi setiap pengunjung, yaitu dengan aktivitas geologinya. Sepanjang hari kepundan selalu mendidih dan mengeluarkan gas alam Sulfat (H2S) dengan baunya yang khas, dan tekadang mengeluarkan suara gemuruh, akibat semburan uap air panas yang membentuk kabut.
 
 
CURUG SERIBU
Curug seribu merupakan curug yang paling indah dan paling menarik di kawasan wisata GSE, lokasinya berada lebih kurang 7 km dari Loka Purna. Jika kita menuju ke curug ini akan terlihat pemandangan alam yang indah dan alami dan memiliki daya tarik tersendiri bagi yang melihatnya. Curug Seribu tingginya melebihi 100 meter, dan terlihat indah dan menakjubkan.

CURUG NGUMPET
Curug Ngumpet memiliki ketinggian lebih kurang 45 meter, dengan panorama alam yang indah dan asri. Untuk menuju ke obyek wisata ini, dapat ditempuh dengan jarak lebih kurang 38 km dari Bogor. Jika dari Desa Gunung Sari dapat ditempuh dengan jarak lebih kurang 9 km yang dilan-jutkan jalan setapak lebih kurang 200 meter.

CURUG CIGAMEA
Di kawasan GSE, Curug Cigamea letaknya tak jauh dar jalan menuju ke Pasir Reungit, Kawah Ratu dan menuju Curug Seribu. Panoramanya sangat indah sekali walaupun tingginya tidak melebihi 50 meter. Suasananya terasa alami dan begitu segar untuk dinikmati. Hembusan angin dan ditambah gemericik air akan membuat betah berada di sini.
 
 

KERAJINAN TANGAN
Dikawasan wisata GSE terdapat juga potensi kerajinan tangan yang cukup banyak dan sangat beragam, antara lain seni menganyam dari bambu yang berada di Kampung Cikoneng, pengrajin sapu injuk dan steer racing besi yang dimodifikasi dengan kayu, pengrajin ini bisa ditemui di Desa Pamijahan.
AKSES MENUJU GSE
Akses untuk menuju GSE adalah jalur Cemplang-Pamijahan-GSE, akses jalur ini memiliki jarak dan waktu tempuh dari jalan raya Bogor-Leuwiliang terpendek dibanding tiga alternatif yang lain, (Cikampek-GSE-Cibatok-GSE dan Tamansari-Gunung Bunder-GSE). Kondisi fisik jalan yang meliputi kontur, kelurusan dan lebar jalan maupun lahan pengembangan secara umum lebih memadai dibanding alternatif lainnya.

Potensi objek wisata alam di kawasan GSE ini tentunya akan lebih dioptimalkan pengelolaannya sehingga diharapkan mampu meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung ke kawasan sini. Sehingga Kawasan Gunung Salak Endah menjadi obyek wisata primadona bagi wisatawan dan menjadi wisata alternatif selain Kawasan Puncak Bogor. Anda ingin wisata alternatif selain puncak? Gunung Salak Endah adalah pilihan yang tepat sebagai daerah tujuan wisata Anda. (PV)

Nama   : M. Agung Setiyo Wibowo
Kelas    : XI IPS A
No absen: 19
Sumber : http://www.puncakview.com/gunung_salakendah.htm

Minggu, 11 November 2012

SANI CASPER

Goa Gong, Pesona wisata Pacitan

Sekilas :
Goa Gong merupakan salah satu objek wisata andalan Kabupaten Pacitan. Gua Gong merupakan satu dari gua-gua yang tersembunyi di perut gunung-gunung kecil yang ada di Pacitan. Gua ini merupakan goa horizontal dengan panjang sekitar 256 meter. Di dalam goa itu terdapat stalaktit, batuan kapur berbentuk kerucut di langit-langit gua, dan stalagmit, batuan kapur yang berdiri tegak di dasar berusia ratusan tahun. Menurut beberapa peneliti dan wisatawan mancanegara,
Goa Gong ini merupakan goa dengan stalaktit dan stalagmit yang paling indah di Asia Tenggara. Bisa di cek disini sebagai Bukti.,  search google untuk lebih jelasnya..
Dinamakan Gua Gong karena menurut cerita yang beredar, dari dalam gua ini sering terdengar bunyi-bunyian yang menyerupai suara gong. Proses ditemukannya Gua Gong sendiri terjadi secara tidak sengaja. Alkisah, pada suatu ketika terjadi musim kemarau yang berkepanjangan, sehingga di Dusun Pule terjadi kekeringan. Air sangat sulit untuk diperoleh. Mbah Noyo Semito dan Mbah Joyo berinisiatif untuk mencari air ke dalam gua yang ada di tempat itu. Dengan menggunakan obor yang terbuat dari daun kelapa kering yang diikat, mereka mecoba menelusuri lorong-lorong gua. Setelah menghabiskan tujuh ikat obor, mereka menemukan beberapa sendang dan mandi di dalamnya. Penemuan itu terjadi sekitar tahun 1930.

Lokasi :


Peta Wisata Pacitan
Goa ini terletak di  desa Bomo,  kecamatan Punung, Pacitan sekitar 30 km dari kota Pacitan, dapat dicapai dengan kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat. Jalan yag berliku dan naik turun membuat para pengendara harus berhati-hati, belum lagi sebagian ruas jalan mengalami kerusakan ringan. Untuk mencapai Gua Gong, Anda dapat menggunakan dua jalur. Jalur pertama adalah jalur yang melalui Pracimantoro, Wonosari, Gunung Kidul. Sedangkan jalur yang kedua dari Kota Pacitan. Cara termudah mencapai Pacitan adalah lewat Solo. Dari kota itu tersedia cukup banyak bus dan jalannya lebar serta mulus. Jika Anda berangkat dari Surabaya, Anda harus berganti angkutan tiga kali. Dari Surabaya menuju Madiun, lalu berganti bus ke Ponorogo. Dari Ponorogo Anda naik bus kecil jurusan Pacitan akan tetapi sekarang secara rutin setiap hari terdapat Bis langsung dari Pacitan ke Surabaya dan travel-travel yang mengantarkan anda ber PP dari Malang, Surabaya, Solo, Jogjakarta menuju Pacitan.

Suasana :


Gapura Depan Goa Gong
Sampai di depan gerbang, pengunjung harus terlebih dahulu berjalan sekitar 100 meter. Para penjaja senter yang ada di gerbang maupun mulut goa akan menawarkan senter mereka agar disewa. Selama perjalanan dapat dinikmati pemadangan khas pegunungan atau mampir sebentar untuk berbelanja di warung-warung yang berderet sepanjang jalan menuju goa. Fasilitas yang tersedia di kawasan Gua Gong antara lain toko suvenir, rumah makan, tempat parkir, WC umum, dan musholla. Bagi wisatawan yang ingin mengetahui seluk-beluk Gua Gong secara detail, mereka dapat menyewa pemandu yang ada di kawasan ini. Namun, bagi yang tidak ingin menyewa pemandu dapat membeli buku panduan yang ada. Bagi Anda yang ingin menginap, Anda dapat menyewa hotel ataupun penginapan yang ada di Kota Pacitan.

Sisi Dalam Goa Gong
Saat memasuki goa, mata akan lebih membiasakan diri dengan keadaan goa yang gelap apalagi jika tidak membawa senter. Namun tidak perlu kuatir saat berjalan menyusuri goa karena jalur yang ada sudah disemen dan terdapat besi pegangan agar pengunjung tidak tepelet. Semakin kedalam, pengunjung akan dibuat takjub dengan pemandangan-pemandangan yang luar biasa indahnya, paling tidak itulah yang saya rasakan. Stalagtit dan stalagmit yang ada dalam gua akan menghipnotis setiap mata yang memandangnya. Lampu-lampu neon yang berwarna-warni menambah keeksotikan goa ini. Stalagnit dan stalagmit diabadikan dengan diberi nama, Cello Giri, Selo Citro Cipto Agung, Cello Pakuan Bomo, Cello Adi Citro Buwono, Cello Bantaran Angin dan Cello Susuh Angin.

Salah satu sendang dalam goa
Di dalam Goa Gong terdapat lima sendang yang bernilai magis bagi yang mempercayainya. Sendang-sendang tersebut antara lain: Sendang Jampi Rogo, Sendang Panguripan, Sendang Relung Jiwo, Sendang Kamulyan, dan Sendang Relung Nisto yang dipercaya memiliki nilai magis untuk menyembuhkan penyakit.
Gua Gong memiliki beberapa ruangan. Ruang pertama adalah ruang Sendang Bidadari yang terdapat sendang kecil dengan air dingin dan bersih di dalamnya. Di sebelahnya adalah ruang Bidadari, yang menurut cerita, di ruangan ini kadang melintas bayangan seorang wanita cantik yang menyerupai bidadari.

Marmer yang mendekati kualitas sempurna
Ruang ketiga dan keempat adalah ruang kristal dan marmer, di mana di dalam ruangan tersebut tersimpan batu kristal dan marmer dengan kualitas yang mendekati sempurna. Ruangan kelima merupakan ruangan yang paling lapang. Di tempat ini pernah diadakan konser musik empat negara (Indonesia, Swiss, Inggris, dan Perancis) dalam rangka mempromosikan keberadaan Gua Gong ke mancanegara. Ruang keenam adalah ruang pertapaan, dan ruang terakhir adalah ruang Batu Gong. Di ruangan ini terdapat batu-batu yang apabila kita tabuh akan mengeluarkan bunyi seperti Gong.

Galeri Foto Goa Gong :


dinding Goa yang disorot oleh lampu-lampu menambah kesan artistik

Salah satu Sendang dalam Goa

Sendang dalam Goa lagi, indah kan??

Akses jalan dalam Goa, terdapat rute yang dikelilingi pegangan dari logam agar tidak menyebabkan wisatawan tergelincir


Beginilah rute dalam Goa

Sesudah Goa Gong, masih ada Pantai-pantai di Pacitan, nantikan
Banyak hal yang menarik yang kadang luput dari pengamatan kita, kadang kita lupa bahwa didekat kita Tuhan telah memberikan anugrah-Nya sehingga kita tidak perlu jauh-jauh keluar negeri untuk menggagumi ciptaanNya. Mungkin kata itulah yang pantas untuk mengawali perkenalan kita akan sebuah pariwisata lokal yang terletak di Kabupaten Pacitan Jawa Timur ini. Terima Kasih.



Oleh   : M. KHULAFAUR ROSIHAN SANI
Alamat: Jl. Perbal IV Sembungharjo-Semarang
Kelas  : XI IPS A
No     : 17

Sumber: http://yuiworld.wordpress.com/2011/04/18/goa-gong-pesona-wisata-pacitan/

Gunung Tangkuban Parahu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Tangkuban Perahu
Ketinggian 2.084 meter (6.837 kaki)
Lokasi
Lokasi Jawa Barat, Indonesia
Koordinat 6°46′S 107°36′E / 6.77°LS 107.6°BT / -6.77; 107.6
Geologi
Jenis Stratovolcano
Letusan terakhir 1983[1]
Kawah Gunung Tangkuban Perahu
Tangkuban Perahu 1910
Tangkuban Perahu dilihat dari Pelantungan (litografi berdasarkan lukisan J. S. G. Gramberg di tahun 1865-1872)
Gunung Tangkuban Parahu atau Gunung Tangkuban Perahu adalah salah satu gunung yang terletak di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sekitar 20 km ke arah utara Kota Bandung, dengan rimbun pohon pinus dan hamparan kebun teh di sekitarnya, Gunung Tangkuban Parahu mempunyai ketinggian setinggi 2.084 meter. Bentuk gunung ini adalah Stratovulcano dengan pusat erupsi yang berpindah dari timur ke barat. Jenis batuan yang dikeluarkan melalui letusan kebanyakan adalah lava dan sulfur, mineral yang dikeluarkan adalah sulfur belerang, mineral yang dikeluarkan saat gunung tidak aktif adalah uap belerang. Daerah Gunung Tangkuban Perahu dikelola oleh Perum Perhutanan. Suhu rata-rata hariannya adalah 17 oC pada siang hari dan 2 oC pada malam hari.
Gunung Tangkuban Parahu mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.

 Legenda rakyat setempat

Asal-usul Gunung Tangkuban Parahu dikaitkan dengan legenda Sangkuriang, yang dikisahkan jatuh cinta kepada ibunya, Dayang Sumbi. Untuk menggagalkan niat anaknya menikahinya, Dayang Sumbi mengajukan syarat supaya Sangkuriang membuat perahu dalam semalam. Ketika usahanya gagal, Sangkuriang marah dan menendang perahu itu sehingga mendarat dalam keadaan terbalik. Perahu inilah yang kemudian membentuk Gunung Tangkuban Parahu.
Gunung Tangkuban Parahu ini termasuk gunung api aktif yang statusnya diawasi terus oleh Direktorat Vulkanologi Indonesia. Beberapa kawahnya masih menunjukkan tanda tanda keaktifan gunung ini. Di antara tanda aktivitas gunung berapi ini adalah munculnya gas belerang dan sumber-sumber air panas di kaki gunungnya, di antaranya adalah di kasawan Ciater, Subang.
Keberadaan gunung ini serta bentuk topografi Bandung yang berupa cekungan dengan bukit dan gunung di setiap sisinya menguatkan teori keberadaan sebuah telaga besar yang kini merupakan kawasan Bandung. Diyakini oleh para ahli geologi bahwa kawasan dataran tinggi Bandung dengan ketinggian kurang lebih 709 m di atas permukaan laut merupakan sisa dari danau besar yang terbentuk dari pembendungan Ci Tarum oleh letusan gunung api purba yang dikenal sebagai Gunung Sunda dan Gunung Tangkuban Parahu merupakan sisa Gunung Sunda purba yang masih aktif. Fenomena seperti ini dapat dilihat pada Gunung Krakatau di Selat Sunda dan kawasan Ngorongoro di Tanzania, Afrika. Sehingga legenda Sangkuriang yang merupakan cerita masyarakat kawasan itu diyakini merupakan sebuah dokumentasi masyarakat kawasan Gunung Sunda Purba terhadap peristiwa pada saat itu.

 Aksesibilitas

Rute jalan untuk sampai di kawasan obyek wisata Gunung Tangkuban perahu adalah melewati pintu tol Pasteur, dilanjutkan ke Jl. Dr. Djunjunan - lanjut ke Pasirkaliki - melewati Sukajadi - Setiabudi - Lembang lalu sampai ke lokasi Tangkubanparahu (Gerbang Atas).

Nama   : M Agung Setiyo Wibowo
Kelas   : XI IPS A
Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Tangkuban_Parahu

Minggu, 04 November 2012

Perairan Raja Ampat Papua Barat

Raja Ampat adalah kabupaten baru hasil pemekaran Kabupaten Sorong dengan luas wilayah + 4,6 juta hektar. Sekitar 85% dari luas wilayah tersebut merupakan lautan, sementara sisanya adalah gugusan pulau dan karang atol sejumlah + 610 pulau. Dari ratusan pulau-pulau tersebut, hanya 35 pulau saja yang dihuni oleh penduduk asli.

History Raja Ampat Papua Barat

Nama Raja Ampat sendiri dari cerita rakyat setempat tentang asal muasal penguasa di empat pulau terbesar di kawasan ini, yaitu Pulau Misool, Salawati, Batanta, dan Waigeo. Dalam cerita disebutkan, dahulu kala ada seorang perempuan yang menemukan 7 buah telur, di mana empat di antaranya menetas dan menjelma menjadi pangeran-pangeran. Para pangeran ini lalu berpisah dan menjadi raja di keempat pulau, sehingga kelak kawasan ini kemudian dijuluki Raja Ampat.


Kepulauan Raja Ampat tak hanya dianggap sebagai taman laut terbesar di Indonesia, namun juga diyakini memiliki kekayaan biota laut terbesar di dunia. Terkuaknya panorama alam bawah laut Raja Ampat bermula ketika seorang penyelam ulung berkebangsan Belanda bernama Max Ammer mengunjungi kawasan ini. Situs Nationalgeographic menyebutkan, kunjungan pertama Max Ammer pada tahun 1990 ke Raja Ampat bermula dari keinginannya untuk menelusuri kapal dan pesawat yang karam pada masa Perang Dunia II.

Penelusurannya ini sangat berkesan, sehingga pada tahun 1998 ia mengajak Gerry Allen, seorang ahli perikanan (Ichthyologist) dari Australia, untuk mengadakan survei di tempat ini. Betapa terkejutnya Gerry Allen melihat sumber daya bawah laut yang begitu beragam dalam jumlah yang sangat besar.



Gerry Allen kemudian mengontak Conservation International (CI) untuk mengadakan survei kekayaan bawah laut di perairan Raja Ampat pada tahun 2001 dan 2002. Hasil survei ini membuktikan bahwa perairan Raja Ampat merupakan kawasan terumbu karang dengan kekayaan biota laut terbesar di dunia. Masih menurut situs Nationalgeographic, kawasan ini memiliki setidaknya 1.300 spesies ikan, 600 jenis terumbu karang, serta 700 jenis kerang, belum lagi berbagai jenis kura-kura, ganggang, dan ubur-ubur.

Keistimewaan Raja Ampat Papua Barat

Dalam catatan fotografi bawah laut di kawasan Raja Ampat, menyebutkan bahwa kandungan kekayaan biota laut Raja Ampat paling besar di seluruh area segitiga koral dunia, yaitu Philipina-Indonesia-Papua Nugini. Segitiga koral ini merupakan jantung kekayaan terumbu karang dunia yang dilindungi dan ditetapkan berdasarkan konservasi perlindungan alam internasional. Dari sekitar 600-an jenis terumbu karang di dunia, 75% di antaranya berada di perairan Raja Ampat.

Dengan begitu luasnya perairan Raja Ampat serta kekayaan biota lautnya yang beragam, maka wisatawan yang ingin menikmati panorama bawah laut dapat memilih beberapa titik penyelaman. Di sekitar Pulau Kri, misalnya, wisatawan dapat menyaksikan keindahan terumbu karang serta berbagai jenis ikan yang sangat menakjubkan, termasuk jenis ikan queensland grouper yang terkenal, ikan kuwe, kakap, kerapu, hiu karang, tuna, napoeleon wrasse, barracuda, serta giant trevally. Kekayaan berbagai jenis ikan di kawasan Pulau Kri ini pernah dibuktikan oleh Gerry Allen , di mana dalam sekali menyelam ia mencatat setidaknya terdapat 283 jenis ikan. Jumlah yang sangat mencengangkan untuk satu kali penyelaman.

Akses Raja Ampat Papua Barat

Wisatawan yang berminat mengunjungi Raja Ampat dapat bertolak dari Jakarta atau kota-kota besar lainnya menuju Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, Papua Barat. Penerbangan dari Jakarta menuju Sorong biasanya transit terlebih dahulu di Makassar atau Manado. Dari Bandara Domine Eduard Osok, wisatawan bisa segera melanjutkan perjalanan menuju Raja Ampat menggunakan kapal cepat berkapasitas 10 orang dengan biaya sekitar 3,2 juta rupiah sekali jalan. Perjalanan dengan kapal cepat memerlukan waktu sekitar 3 - 4 jam.

Harga Tiket Raja Ampat Papua Barat

Tidak ada tiket khusus untuk memasuki kawasan perairan Raja Ampat. Hanya saja, ongkos untuk menyewa kapal motor, peralatan menyelam, serta instruktur berkisar antara ratusan ribu rupiah hingga jutaan rupiah dalam sekali penyelaman. Proses menyelam biasanya dilakukan berkali-kali untuk menikmati titik-titik penyelaman yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, para penyelam disarankan berkelompok untuk menekan jumlah pengeluaran yang relatif mahal.

Akomodasi dan Fasilitas lainnya

Di kawasan wisata bawah laut RajaAmpat wisatawan dapat memperoleh fasilitas yang memadai di beberapa resort yang ada, seperti di Pulau Kri, Waigeo, Mansuar, serta Misool. Beberapa resort menetapkan harga yang relatif mahal karena menyuguhkan fasilitas yang lengkap. Namun wisatawan dengan budget lebih rendah dapat memanfaatkan resort milik pemerintah yang jauh lebih murah.

Alternatif lain adalah dengan cara memilih menginap berhari-hari di atas kapal (Liveaboard) dengan menyewa kapal Pinisi yang telah dimodifikasi khusus untuk kegiatan penyelaman beberapa hari. Kapal ini memiliki kapasitas maksimal 14 orang, dengan biaya sekitar Rp 90 juta sampai Rp 110 juta untuk pelayaran selama seminggu.

Nama:Muhamad akmal labib
Kelas:XI IPS A
No.20

WISATA ALAM GUCI TEGAL

Guci Mata Air Panas di Tegal

 
13282849391817178842
Mata Air Panas Guci di Tegal, pic pribadi
Mungkin banyak orang yang tahu tempat pemandian air panas di Tegal ini,  Kemarin saat saya libur imlek dan pulang ke Indonesia kami berkesempatan mengunjungi tempat wisata tersebut. Sesuai dengan referensi seorang sahabat ternyata untuk menuju lokasi Guci tersebut tidaklah terlalu sulit karena ada banyak plang petunjuk untuk menuju lokasi tersebut.
13282851551327851724
dokumen pribadi
Guci terdapat di kabupaten Tegal kearah utara maka kita akan berjumpa dengan  kecamatan Bumijawa dikaki lereng gunung Slamet. Konon menurut orang sekitar Mata air panas Guci di Tegal ini adalah dari walisongo yang mengutus seorang sunan untuk mambawa sebuah Guci berisi air panas.
Air dari Guci tersebut diyakini dapat membawa berkah bagi masyarakat sekitar, namun karena air dari Guci tersebut tidak cukup diberi untuk semua masyarakat sekitar maka sunan yang diutus tersebut menancapkan tongkatnya ketanah dan dari situlah keluar mata air panas.
Sampai ratusan tahun berlalu tempat tersebut tetap di berinama Guci. Masyarakat sekitar memanfaatkan mata air panas tersebut untuk mandi dan berendam. Mata air panas Guci diyakini dapat menyembuhkan beberapa macam penyakit bahkan masyarakat sekitar meyakini bahwa jika kita mandi di air panas Guci kita akan terlihat lebih muda hehehehehehe boleh percaya boleh juga tidak.
Berbeda dengan mata air panas yang lain, Guci memiliki mata air yang jernih tidak berbau dan tidak keruh  karena tidak  mengandung belerang. Guci terdapat 25 pancuran dan ada 3 kolam pemandian bertingkat masing-masing dari kolam pemandian tersebut airnya selalu mengalir dan terus berganti.
Di mata air panas Guci juga terdapat air terjut 13, namun air terjun tersebut merupakan air terjun yang berair dingin sementara diatasnya ada juga air terjun yang bernama air terjun Jedor. Di beri nama air terjun Jedor karena dahulu disekitar air terjut tersebut adalah milik seorang lurah yang bernama Jedor.
13282858821205994419
air terjun 13, pic pribadi





Diatas air terjun 13 terdapat air terjun Jenor
Kita disuguhkan 2 pemandangan yang berbeda di satu sisi adalah mata air yang mengalirkan air hangat dan disisi sebelahnya adalah air terjun yang mengalirkan air dingin. Berkunjung ke daerah termpat wisata tersebut diatas jam 12 siang maka kita akan lihat daerah tersebut mendung saja. Tidak ada panas dijam-jam segitu walau siang hari. Jika kita ingin merasakan air terjun 13 yang dingin ini maka kita dapat duduk-duduk dibebatuan di sepanjang aliran air terjun ini.
132828617495692462
air dingin yang mengalir di bawah air terjun 13, pic pribadi
Mandi sepuasnya di kolam pemandian air panas  sambil menikmati derasnya air terjun 13 dan air terjun Jedor sungguh mengasikkan sekali. Tua muda sampai anak-anak dapat berendam di kolam pemandian air panas yang airnya selalu mengalir.
13282863851562447185
syasya disalah satu kolam pemandian, pic pribadi
1328287921565873971
Para pengunjung mandi air panas di kolam, pic pribadi
1328286919713403313
pintu masuk lokasi wisata pemandian air panas guci, pic pribadi
Di lokasi wisata tersebut banyak sekali penginapan, tidak usah takut untuk menginap di penginapan di daerah Guci tersebut karena tarif  sewa hotel disitu tidak terlalu mahal. Di kawasan wisata pemandian air panas  Guci juga terdapat wisata alam bagi kita yang ingin menikmati pohon-pohon pinus  kita juga dapat masuk kedalam kawasan tersebut. Untuk dapat menikmati hutan wisata kita dapat menyewa kuda, ternyata mengasikkan sekali bisa jalan-jalan di hutan pinus sambil mengendarai kuda.
13282880881678950702
kuda yang dapat di sewa, pic pribadi
Untuk masuk ke lokasi wisata kita dikenakan biaya 4.500  rupiah, sebelum masuk kearea parkir ada juga sebuah pasar menjual berbagai macam hasil bumi masyarakat sekitar. Ada juga berbagai macam manisan buah seperti manisan pepaya, cermai atau nanas. Tidak sengaja ternyata kami bisa melihat seekor gajah yang sedang berada di jalanan heheheh melihat gajah tersebut kedua putri saya senang sekali.
Selama perjalanan hamparan sawah, perkebunan bawang, kol, wortel daun bawang serta perkebunan strawberi sungguh sedap dipandang. Melintas dijalan sebelum menuju lokasi juga terdapat pohon-pohon tinggi tinggal ranting dan batang saja melihat pemandangan ini saya jadi ingat musim gugur hehehehe.
1328287168789607580
seekor gajah, pic pribadi
13282873552055589172
serasa di musim gugur, pic pribadi
13282874081744556623
gunung Slamet, pic pribadi
Semoga tempat wisata pemandian air panas Guci di Tegal ini menarik untuk di nikmati oleh para kompasianer.
Nama: Ahmad mukhofa
kelas  : XI IPS A

Candi Gedong Songo, Peninggalan Syailendra



Dikenal sebagai peninggalan Syailendra, dibangun pada abad ke 9, candi yang bergaya Hindu ini cukup unik, terletak di puncak puncak bukit, atau di ketinggian, di lereng gunung Ungaran dan terbagi pada beberapa kelompok Candi. Sungguh cukup melelahkan untuk mencapainya, karena kita harus mendaki dan menuruni bukit, untungnya udara di sini sangat sejuk, sehingga keringat cepat mengering



Berada pada ketinggian sekitar 1200 meter diatas permukaan laut, komplek Candi ini nampaknya masih terus dibenahi, ketika kami tiba diparkiran, lokasi parkir masih dipenuhi dengan berbagai bahan bangunan, gapuranya pun jelas terlihat sebagai bangunan yang dibuat di jaman modern dengan arsitektur kuno.

Sementara hampir diseluruh kompleks terlihat tanda tanda aktifitas perbaikan atau pemugaran, ini sangat menggembirakan, semoga Komplek Candi Gedong Songo akan semakin berkibar menjadi daerah tujuan wisata sejarah, sehingga bermanfaat bagi pembelajaran sejarah gemilangnya nenek moyang serta mampu menghadirkan wisatawan mancanegara ke Indonesia, apalagi lokasinya relative tidak terlalu jauh dengan Candi Borobudur dan Candi Prambanan yang sudah dikenal Dunia

Candi Gedong 4 Candi Gedong 5

Konon kompek candi ini pertama kali ditemukan di Jaman Rafless tahun 1800 an, dan berturut turut diteliti dan dipugar dijaman pemerintahan Hindia Belanda hingga sekitar tahun 1930 an. Rafless dulu menamainya Candi Pitoe, kini disebut sebagai Candi Gedong Songo, tetapi kami hanya menjumpai 5 komplek Candi saja??



Tarif untuk memasuki komplek Candi ini hanya 5 ribu rupiah saja per orang, sedangkan untuk mendatangi satu persatu komplek Candi ini bisa dilakukan dengan berjalan kaki, atau menyewa kuda, dengan tarif 50 ribu rupiah untuk satu kuda dengan satu penumpang
Setiap kuda akan dituntun oleh pemiliknya, sekaligus sang pemilik akan berfungsi sebagai guide. Sambil menuntun kuda sang pemilik akan menceritakan atau menjelaskan detail candi, atau hal hal seputar Candi atau dia akan menjawab pertanyaan anda.

Saya memutuskun untuk berjalan kaki dengan maksud agar lebih leluasa untuk mengambil foto, sementara 4 anggota keluarga yang lain menyewa kuda. Sejujurnya saya tidak mampu mengimbangi kecepatan kuda dan penuntunnya, meskipun sedikit memaksa hingga nafas tersengal tetapi karena tidak mau ketinggalan momen, maka saya memaksakan diri dan berpesan agar tidak berpisah dan menunggu saya kalo sudah sampai dilokasi candi-candi tersebut.



Selain komplek Candi, terdapat juga sumber air panas belerang, terletak diantara Candi Gedong 3 dan Candi Gedong 4. asap tebal mengepul keluar dari celah celah batu dengan suara mendesis seperti layaknya suara desis yang keluar dari teko atau ceret pemasak air kalau airnya sudah mendidih, sementara air panas yang keluar dari sini dialirkan ke sebuah kolam permanent yang memang dirancang sebagai kolam permandian air panas, konon berendam air panas dari sumber belerang diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit



Disebuah lereng dekat komplek Candi Gedong 2, sedang dibangun pondok pondok dengan arsitektur kayu untuk penginapan, dengan lanscape yang ideal dan berlokasi disela sela pohon pinus, serta menghadap kelembah, kombinasi yang sempurna, sangat cocok bagi para pencari kedamaian alam, membuang stress.., bisa dibayangkan betapa nikmatnya bersantai dipondok menatap langsung ke candi candi dan lembah serta bukit bukit di hadapannya, pada suasana yang tenang dan udara yang sejuk...



Kami memulai perjalanan dari arah terbalik, menuju ke Gedong 5 dulu, baru berturut turut turun sampai ke Gedong I, ini sepenuhnya kehendak si pemilik kuda. Tetapi ada untungnya, karena setelah Gedong 5, selanjutnya perjalanannya lebih banyak menurun sehingga tidak terlalu melelahkan. Jalur menuju candi candi itu relative baik, sebagian terbuat dari semen, sebagian lagi terbuat dari paving stone atau batu pasangan dengan kondisi yang bersih dan terawat, semoga demikian selamanya agar pengunjung merasa nyaman.


Secara umum pengelolaan komplek wisata Candi Gedong Songo ini cukup baik, begitu memasuki gerbang kita akan disambut oleh belasan orang yang berseragam, mereka rupanya para pemilik kuda yang menawarkan jasa penyewaan kuda, mereka ramah, tidak memaksa sehingga kami nyaman meladeninya, tarif sudah ditetapkan 50.000 rupiah untuk berkeliling ke seluruh Candi, kuda kuda mereka ditambatkan di kandang permanent sehingga nampak rapi dan tertib, sebelum melintasi jalur pendakian menuju komplek Candi, terdapat dua buah papan petunjuk atau semacam peta untuk memandu atau memberi gambaran kepada pengunjung satu dalam bahasa Indonesia satu lagi dalam bahasa Inggris.
Fasilitas parkir juga memadai dan bahkan saat ini dalam proses penambahan areal lahan parkir, jalan menuju ke komplek Candi Gedong Songo dari arah kota Semarang cukup baik, nyaris tidak ada aspal yang rusak, berjarak sekitar 45 km dari kota Semarang melewati Ambarawa atau langsung menuju Bandungan, jika anda dari luar kota bisa memilih menginap di Semarang atau di Bandungan, di sini banyak tersedia wisma atau tempat penginapan dengan tarif yang relative lebih murah dibanding tarif hotel di Semarang.



Selain candi Gedong Songo, kita bisa mengunjungi Meseum Kereta Api di Ambarawa, kurang lebih 30 menit perjalanan dengan menggunakan mobil. Di Kota Semarang kita bisa mengunjungi Lawang Sewu, sebuah bangunan peninggalan belanda yang terletak persis di simpang tugu, lalu bisa dilanjutkan mengunjungi kuil Sam Phoo Kong, sebuah kuil yang diasosiakan dengan Laksamana Cheng Ho yang terkenal itu, lalu bisa pula dilanjutkan mengunjungi Masjid Agung Jawa Tengah, konon Masjid ini adalah yang termegah di Jawa Tengah.

Catatan dari papan petunjuk:
Detail sejarah,
Terletak di lereng Gunung Ungaran pada koordinat 110°20?32.88” bujur timur dan 7°12’39.72” lintang selatan di Desa Darum, Kelurahan Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Propinsi Jawa Tengah, Gedong Songo berasal dari bahasa Jawa Gedong (rumah/bangunan), dan Songo (sembilan), dan berarti sembilan (kelompok) bangunan. Apakah ini berarti bahwa di komplek tersebut sejak awal terdiri dari sembilan kelompok, atau memiliki arti lain belum dapat dijawab. Tetapi pada saat ini hanya terdapat lima kelompok bangunan.

Komplek candi ini dibangun berderet dari bawah hingga puncak perbukitan. Hal ini menunjukkan karakter yang sangat spesifik yaitu perpaduan antara dua religi yang bersifat lokal (kepercayaan terhadap roh nenek moyang) dan global Hindu (Gunung sebagai tempat tinggal para Dewa). Kedua religi tersebut mampu berdiri setara di Gedongsongo, ditunjukkan dengan pemberian arti baru yaitu tempat / persembahan roh nenek moyang yang telah menjadi Dewa dan ritus itu dilakukan dalam candi.



Arca-arca Dewa di komplek candi Hindu yang dibangun sekitar abad VIII ini sudah tidak lengkap lagi. Arca arca yang dapat dijumpai adalah Durga (istri Siwa), Ganesha (anak Siwa). Dan Agastya (seorang resi yang memiliki kemampuan spiritual setara dengan Dewa). Serta pengawal Dewa Siwa yaitu Nandiswara dan Mahakala yang bertugas sebagai penjaga pintu candi Hindu.

Riwayat penelitian dan pemugaran,
Loten tahun 1740 menemukan komplek candi Gedongsongo. Tahun 1804 Rafles mencatat kompleks tersebut dengan nama Gedong Pitoe karena hanya ditemukan tujuh kelompok bangunan. Van Braam membuat publikasi pada tahun 1925. Friederich dan Hoopermans menulis tentang Gedongsongo tahun 1865. tahun 1908 Van Stein Callenfels melakukan penelitian dan knebel melakukan inventarisasi temuan pada tahun 1910-1911.

Penelitian oleh Dinas Purbakala Belanda dilakukan pada tahun 1916. kemudian dilanjutkan dengan pemugaran Candi Gedong 1 tahun 1928/1929 dan Candi Gedong II tahun 1930/1931. Sedangkan pada masa pemerintahan RI dilakukan pemugaran Candi Gedong III, IV dan V oleh SPSP (sekarang Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala) Jawa Tengah pada tahun 1977-1983. Tahun 2009 dilakukan pemugaran Candi Perwara C1 dan konsolidasi terhadap Candi Perwara C2 di Gedong IV serta pemetaan ulang.




Nama     : M Saykhun
kelas      : XI IPS A
No        : 28
Sumber  : http://www.khatulistiwa.info/2012/10/candi-gedong-songo-peninggalan.htm